Nuriyatul Muniroh____Kabupaten Tuban memiliki karakteristik sosial budaya yang kaya dan beragam. Budaya lokal seperti Sandur, Reog, dan kesenian lain seperti Kentrung, Gemblak, dan Sindir/Tayub masih terus dilestarikan. Keberagaman budaya ini juga mencakup tradisi sedekah bumi bagi masyarakat pesisir, serta perayaan Haul Sunan Bonang yang menarik ribuan umat Muslim dari seluruh Indonesia. Sehingga Tuban juga dikenal dengan julukan "Kota Bumi Wali" .
Berikut adalah poin-poin lebih detail mengenai karakteristik sosial budaya Tuban:
Kesenian Tradisional:
Sandur merupakan kesenian tradisional yang diakui sebagai warisan budaya tak benda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Selain Sandur, kesenian seperti Reog, Kentrung, Gemblak, dan Sindir/Tayub juga masih hidup dan berkembang di Tuban.
Tradisi Keagamaan:
Haul Sunan Bonang menjadi acara besar yang menarik ribuan umat Muslim dari berbagai daerah untuk berkunjung ke Tuban, terutama kompleks pemakaman Sunan Bonang.
Kearifan Lokal:
Masyarakat Tuban dikenal dengan kearifan lokal dalam melestarikan tata nilai tradisional dan menciptakan kerukunan antar sesama.
Perayaan Tradisional:
Selain Haul Sunan Bonang, ada juga tradisi sedekah bumi yang dilakukan oleh masyarakat pesisir untuk memohon berkah dari Tuhan.
Warisan Sejarah:
Tuban memiliki banyak warisan sejarah, seperti situs Watu Gajah, Goa Bumi Wali, Goa Akbar, candi, arca, dan makam Sunan Bonang.
Lambang Daerah:
Kuda Hitam dan Tapal Kuda Kuning menjadi lambang daerah yang menggambarkan keberanian dan kesatriaan pahlawan Tuban, Ronggolawe.
Oleh-oleh Khas:
Tuban memiliki berbagai oleh-oleh khas, seperti Gemblong, ikan asin, ampo, buah siwalan, dan kecap laron.
